Pencarian

Jumat, 20 Juli 2012

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

A. Keterampilan Bertanya
Menurut Sugeng Paranto (1979: 41-54) menyebutkan dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik yang tepat akan,:

(1)Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar,

(2)Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan,

(3)Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa yang bersangkutan, sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya,

(4)Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang berkualitas akan membantu jawaban yang berkualitas pula,

(5)Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas

 
Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena: 
1.guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,

2.siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,

3.siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan

4.adanya anggapan bahwa pertanyaan  berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.

 
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain: 
1.mendorong siswa untuk berpikir,

2.meningkatkan keterlibatan siswa,

3.merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,

4.mendiagnosis kelemahan siswa,

5.memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan

6.membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.

 
B. Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan dasar mengajar lainnya yaitu keterampilan memberikan penguatan (reinforcement). Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan, karena “penguatan” merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatiannya.

Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal, dan nonverbal, dengan prinsip kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, siswa yang diberikan penguatan harus jelas, dan menghindari penggunaan respon yang negatif. Penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian seperti bagus, tepat, bapak/ibu puas dengan hasil kerja kalian. Sedangkan secara non verbal dapat dilakukan dengan: gerakan mendekati peserta didik, sentuhan, acungan jempol, dan kegiatan yang menyenangkan.

Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang kondusif.

 
C. Keterampilan Mengadakan Variasi

Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosonan siswa, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosonan.

Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa. 
Komponen keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.



1.Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, membuat kesenyapan sejenak, pergantian posisi guru, kontak pandang serta gerakan badan dan mimik.

2.Variasi pola interaksi dan kegiatan.

  Pola interaksi dapat berbentuk : klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan.

  sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, latihan, atau demonstrasi.

3.  Variasi penggunaan alat bantu pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar, dilihat,diraba, dan dimanipulasi.

 
D. Keterampilan Menjelaskan

Dalam kaitan dengan kegiatan belajar mengajar, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Dari definisi ini dapat dipahami, bahwa keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimliki oleh para guru.

Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:



1.Merencanakan penjelasan yang mencakup:

a.Isi pesan, dipilih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh

b.Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan (siswa)


Ketika merencanakan isi pesan (pokok2 materi), karakteristik siswa haruslah dipertimbangkan, sehingga materi mudah dicerna. Misal : penggunaan istilah/bahasa dan tingkat kesukaran materi haruslah disesuaikan dengan karakteristik siswa.
2.Menyajikan penjelasan, yang mencakup:

a.kejelasan, yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,

b.penggunaan contoh dan ilustrasi

c.pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian, dan

d.balikan, yang bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa

 


 
E. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,mempertahankan kondisi kelas yang optimal, mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran guna terjadinya proses belajar mengajar yang efektif

F. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru mengelola KBM secara efektif dan efisien.

G. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Agar kegiatan tersebut memberikan sumbangan yang berarti terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, perlu dilakukan secara profesional. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran

Postingan ini dikutip dari bahan ajar MK DPPM oleh: Ibu Setiyani, S.Pd

Tidak ada komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Postingan

get this widget here

Translate

Free Backlinks