A. Keterampilan Bertanya
Menurut Sugeng Paranto (1979: 41-54) menyebutkan dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang
peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik yang tepat akan,:
(1)Meningkatkan partisipasi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
(2)Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan,
(3)Mengembangkan pola
berpikir dan cara belajar aktif dari siswa yang bersangkutan, sebab berpikir
itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya,
(4)Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan
yang berkualitas akan membantu jawaban
yang berkualitas pula,
(5)Memusatkan perhatian
siswa terhadap masalah yang sedang
dibahas
Guru
perlu menguasai keterampilan bertanya karena:
1.guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,
2.siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
3.siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara
maksimal, dan
4.adanya anggapan bahwa pertanyaan berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
Pertanyaan
yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
1.mendorong siswa untuk berpikir,
2.meningkatkan keterlibatan siswa,
3.merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,
4.mendiagnosis kelemahan siswa,
5.memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan
6.membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang
baik.
B. Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan
dasar mengajar lainnya yaitu keterampilan memberikan penguatan (reinforcement). Seorang
guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan, karena “penguatan”
merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatiannya.
Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Penguatan
dapat diberikan dalam bentuk verbal, dan nonverbal, dengan prinsip kehangatan,
keantusiasan, kebermaknaan, siswa yang diberikan penguatan harus jelas, dan menghindari penggunaan respon yang negatif. Penguatan
secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian seperti bagus, tepat, bapak/ibu puas
dengan hasil kerja kalian. Sedangkan secara non verbal dapat dilakukan dengan:
gerakan mendekati peserta didik, sentuhan, acungan jempol, dan kegiatan yang menyenangkan.
Penguatan
diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol perilaku
yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang
kondusif.
C. Keterampilan Mengadakan
Variasi
Mengadakan
variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran,
untuk mengatasi kebosonan siswa, agar selalu antusias, tekun, dan penuh
partisipasi. Variasi
dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosonan.
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.
Variasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan
kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar
siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
Komponen
keterampilan mengadakan variasi dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1.Variasi dalam gaya mengajar yang meliputi variasi suara,
pemusatan perhatian, membuat kesenyapan sejenak, pergantian posisi guru, kontak
pandang serta gerakan badan dan mimik.
2.Variasi pola interaksi dan kegiatan.
Pola interaksi dapat berbentuk : klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan.
sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, latihan, atau demonstrasi.
3. Variasi penggunaan alat bantu
pengajaran yang meliputi alat/bahan yang dapat didengar, dilihat,diraba, dan dimanipulasi.
D. Keterampilan Menjelaskan
Dalam
kaitan dengan kegiatan belajar mengajar, menjelaskan berarti mengorganisasikan
materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis, sehingga
dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Dari definisi ini dapat dipahami, bahwa
keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimliki oleh para guru.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena
sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa
adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang
didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap
tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Komponen
keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1.Merencanakan penjelasan yang mencakup:
a.Isi pesan, dipilih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh
b.Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan (siswa)
●
Ketika merencanakan isi pesan (pokok2 materi), karakteristik siswa haruslah dipertimbangkan, sehingga materi mudah dicerna. Misal : penggunaan istilah/bahasa dan tingkat kesukaran materi haruslah disesuaikan dengan karakteristik siswa.
2.Menyajikan penjelasan, yang mencakup:
a.kejelasan, yaitu keterampilan yang erat
kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,
b.penggunaan contoh dan ilustrasi
c.pemberian tekanan yang dapat dilakukan
dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian, dan
d.balikan, yang bertujuan untuk mendapat
informasi tentang tingkat pemahaman siswa
E. Keterampilan
Mengelola Kelas
Pengelolaan
kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif,mempertahankan kondisi kelas
yang optimal,
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran guna terjadinya proses belajar mengajar
yang efektif
F. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran
kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Penguasaan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru mengelola
KBM secara
efektif dan efisien.
G. Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka
dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk
memulai dan mengakhiri pembelajaran. Agar kegiatan tersebut memberikan sumbangan yang
berarti terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, perlu dilakukan secara
profesional. Membuka
dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran
Postingan ini dikutip dari bahan ajar MK DPPM oleh: Ibu Setiyani, S.Pd
Postingan ini dikutip dari bahan ajar MK DPPM oleh: Ibu Setiyani, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar