Gadis itu tidak bisa berpikir dengan jernih,
seolah ada sebentuk awan membayang di kepalanya, mencegahnya untuk bergerak
bebas tanpa harus menghantam ego yang bergeletakan disana-sini. Dua puluh dua
tahun umurnya, dengan dua digit angka kembar tersebut, dengan pikiran yang
masih sarat akan emosi dan gejolak darah muda yang masih kental tiap harinya.
Bahkan tanpa gumpalan awan yang terus membayang disitu, memang susah baginya
untuk berpikir atau bertindak tanpa terpengaruh ego yang terus saja bergejolak.
Dia mencoba tenang, sudah, tapi tak mudah. Darah
lebih kental daripada air bukan??
Dan darahnya yang masih belum matang itu
menghalanginya untuk tetap tenang tanpa kalap oleh ego yang mendesak untuk
dimenangkan…
Dia mencintai pria yang saat itu menggenggam tangannya
erat… merangkulnya mesra…
Ya, mereka berdua melewatkan senja yang kala itu
tanpa sunset hingga gelap pun menyelimuti kebersamaan mereka..
Sang pria mencoba melukiskan wajah si gadis
diantara pasir-pasir pantai itu… kemudian ombak menghapusnya… tapi tanpa putus
asa, pria itu mencoba menuliskan nama gadis itu di hamparan pasir…
Gemuruh hati gadis itu sangat terasa… entah apa
yang merasuki hatinya sampai ia merasakan gejolak cinta yang begitu dalam pada
pria itu… merasakan kenyamanan saat tangannya bergenggaman,, saat pria itu
merangkul tubuh si gadis….. rasanya seperti mimpi saja…. Ia pun hanya membisu
merasakan kehangatan jemari tangan pria yang sejak malam itu ia cintai…
Kisah cinta mereka mungkin hanya sebatas rasa
saling menyayangi, mengasihi dan mencintai… tanpa pernah tau apakah mungkin
mereka akan bersatu… karena ini kisah cinta tak sewajarnya… terlarang
cuuuuyyyy!!!!!
Merekapun tak pernah peduli tentang semuanya….
Hanya keyakinan dan rasa kasih sayang yang mampu mempertahankan kisah terlarang
ini…
Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin…. Harapan
mereka kelak bahwa mereka……. Akan menjadi satu…… mereka…. Akan menjadi kita
(aku dan kamu)…..
Dan dengan bentuk jamak itulah berarti bahwa
mereka harus melupakan ego masing-masing dan mulai memikirkan tentang
kebahagiaan bersama….
Ketika itu si gadis mulai mengerti….. segalanya…
tentang rasa sayang yang dimilikinya… tentang ego-ego mereka yang terus
berputar dan bertabrakan… tentang apa yang membuatnya begitu menyayangi prianya
itu… dan terutama tentang apa yang harus dipilihnya untuk menjaga agar rasa sayang
itu tetap bertahta di tempat yang seharusnya….
Sing ::: Dosakah
aku… Mencintaimu…
Mendampingimu….
Menginginkanmu….
Aku
menjadi … diri sendiri …
Tak
peduli …. apa kata dunia …
Ku
nanti… hari ketika …
Cinta
datang …. cinta menang …
Jadi
sayangku …. Bertahanlah…
Bila
terkadang …. mulutnya kejam…
Peluklah
aku …. jangan menyerah….
Mereka ….bukan hakim kita….
Bintang
yang mempertemukan kita….
Cinta
yang mempertahankan kita….
Oh
Tuhan dengarkan doa….
Dari
cinta yang terlarang….
Rasa
yang mempertasatukan kita….
Cinta
yang memperthanakna kita….
Oh
Tuhan dengarkan doa…
Dari
cinta yang terlarang…
Cinta
dan rasa …. bersatu di doa
Berharap
…. CINTA KITA yang kan menang
Berharap
…. CINTA KITA yang kan menang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar