Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi
Pembelajaran Matematika
Dosen :
Laelasari, S.Pd., M.Pd.
Di
Susun oleh
Nama : DWI SATRIA MAULANA
NPM : 110070123
Prodi : PENDIDIKAN MATEMATIKA
Tingkat / kelas : 4/J
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
2013
KATA
PENGANTAR
Evaluasi merupakan bagian penting
dalam suatu kegiatan, karena dengan melaksanakan evaluasi efisiensi dan
efektifitas kegiatan tersebut dapat terkontrol. Evaluasi bisa mencangkup
seluruh profesi manusia, misalnya pendidik, pemerintah, politik, industri,
perekonomian, hukum dan sebagainya tidak terlepas dari kegiatan evaluasi.
Berhubung penulis merupakan calon guru matematika maka, membahas mengenai
evaluasi akan mengkerucut tentang evaluasi pembelajaran matematika. Namun dalam
makalah ini, penulis akan mencoba membahas mengenai pendahuluan (pengertian
evaluasi, fungsi evaluasi, tujuan evaluasi, kedudukan evaluasi,prosedur
evaluasi, dan ruang lingkup evaluasi) terlebih dahulu.
Penyusunan makalah ini ditujukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran matematika yang diasuh oleh Ibu
Laelasari, S.Pd., M.Pd. Selain itu, dengan tersusunya makalah ini penulis
berharap semoga bisa membantu pembaca dapat mengetahui bagaimana pengertian
evaluasi, fungsi evaluasi, tujuan evaluasi, kedudukan evaluasi,prosedur
evaluasi, dan ruang lingkup evaluasi.
Dalam penyusunan laporan
ini, saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, demi penempurnaan makalah ini saya mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak.
Cirebon,
November 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
BAB
II KAJIAN MATERI ................................................................................................. 2
A. Pengertian
evaluasi ................................................................................................... 2
B. Fungsi
evaluasi .......................................................................................................... 3
C. Tujuan
evaluasi ......................................................................................................... 5
D. Kedudukan
evaluasi ................................................................................................. 6
E. Prosedur
evaluasi ...................................................................................................... 7
F. Ruang
lingkup evaluasi ............................................................................................. 8
BAB
III KESIMPULAN ..................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kegiatan
belajar mengajar guru berperan sangat penting sebagai penyampai ilmu. Selain
itu guru juga dituntut untuk membuat kegiatan-kegiatan yang dapat membantu
meningkatkan hasil pembelajaran yang dilakukan. Untuk mengetahui peningkatan
hasil pembelajaran seorang guru harus melakukan evaluasi.
Dengan evaluasi
guru dapat mengetahui sampai sejauh mana penyampaian atau tujuan pembelajaran
dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Terkadang metode evaluasi
yang digunakan tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan. Hal tersebut bisanya terjadi akibat kurang pemahaman
dalam hal evaluasi.
Oleh
karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian evaluasi, fungsi
evaluasi, tujuan evaluasi, kedudukan evaluasi, prosedur evaluasi, dan ruang
lingkup evaluasi. Agar tidak terjadi lagi penggunaan atau pembuatan alat
evaluasi yang salah dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran
matematika.
BAB II
KAJIAN MATERI
A.
Pengertian
Evaluasi.
Menurut Norman
E. Gronlund. (1976: 6) menyatakan bahwa “evaluasi bukanlah sekumpulan teknik
semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang
mendasari keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang baik”.
Edwin Wand dan
Gerald W. Brown (1957: 1) menyatakan bahwa “evaluasi berkenaan dengan kegiatan
atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu”.
Witherington
(1980: 24) menyatakan bahawa “evaluasi adalah pernyataan bahwa sesuatu itu
mempunyai nilai atau tidak”.
Merchrens dan
Lechman (1984: 5) menyatakan bahwa “evaluasi diartikan sebagai penentu
kesesuaian antara tampilan dan tujuan tujuan.
Dari
pengertian-pengertian di atas yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan
bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematik untuk mengukur dan member nilai
(kuantitatif (matematika), kualitatif (non matematika), atau pun keduanya) terhadap sesuatu atau tampilan
(karakter-karakter) dengan tujuan (patokan) yang telah ditetapkan.
Karakter-karakter tersebut dalam ruang lingkup kegiatan proses belajar mengajar
adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan), afektif (sikap,
emosional), dan psikomotor (keterampilan).
Sesuai dengan
prinsip belajar yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses terjadinya
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, dengan sendirinya evaluasi dapat dijadikan
alat untuk mengetahui perubahan tersebut. Ini berarti bahwa dalam proses
belajar mengajar harus ada kriteria tertentu yang dapat dijadikan patokan untuk
pelaksanaan evaluasi.
Evaluasi
memiliki sifat yang lebih luas daripada pengukuran. Evaluasi meliputi aspek
kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran hanya terbatas pada deskripsi
kuantitatif, sedangkan evaluasi selain menyangkut pengukuran tersebut berlanjut
dengan pemberian nilai berupa keputusan-keputusan maupun nilai tingkah laku
yang diukur. Dengan demikian istilah evaluasi, pengukuran, dan penilaian dapat
dibedakan. Pengukuran menunjuk pada segi kuantitas, penilaian menunjuk pada
segi kualitas, dan evaluasi berkenaan dengan pengukuran dan penilaian.
B.
Fungsi
Evaluasi
Kepentingan
evaluasi tidak hanya mempunyai makna bagi proses belajar peserta didik, tetapi
juga memberikan umpan balik terhadap program secara keseluruhan. Oleh karena
itu, inti setiap evaluasi adalah pengadaan informasi bagi pihak pengelola
proses belajar mengajar untuk membuaat macam-macam keputusan. Dalam rangka
inilah evaluasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional secara komprehensif yang
meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.
2. Sebagai
umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya dimana segi-segi yang sudah
dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang dapat merugikan sebanyak
mungkin dihindari.
3. Bagi
peserta didik, evaluasi berguna untuk mengukur keberhasilan proses belajar
mengajar, mengetahui bahan pelajaran yang diberikan dan dikuasainya. Bagi
masyarakat untuk mengetahui hasil atau tidaknya program-program yang
dilaksanakan.
4. Untuk
umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dan melakukan remedial.
5. Untuk
menentukan angka kemajuan dan hasil belajar.
6. Untuk
menempatkan peserta didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
7. Untuk
mengenal latar belakang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Evaluasi dalam proses
belajar-mengajar mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui taraf kesiapan daripada peserta didik untuk menempuh suatu program
tertentu.
b. Untuk
mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses belajar-mengajar
yang telah dilaksanakannya.
c. Untuk
mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat kita lanjutkan
dengan bahan yang baru atau mengulang kembali bahan-bahan pelajaran yang telah
lampau.
d. Untuk
mendapatkan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan atau
jenis jabatan yang cocok untuk anak tersebut.
e. Sebagai
penentu apakah seorang anak dapat dinaikan kedalam kelas yang lebih tinggi
ataukah harus mengulang di kelas semula.
f. Untuk
membandingkan apakah prestasi yang dicapai oleh peserta didik sudah sesuai
dengan kapasitasnya atau belum.
g. Untuk
menafsir apakah peserta didik cukup matang untuk kita lepaskan kedalam
masyarakat atau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
h. Untuk
mengadakan seleksi.
C.
Tujuan
Evaluasi
Sesuai
denga fungsi evaluasi yang telah dikemukakan, evaluasi mempunyai tujuan seperti
berikut ini.
1. Dalam
fungsi evaluasi sebagai alat seleksi terkandung tujuan evaluasi, yaitu untuk
mendapatkan calon siswa pilihan yang cocok dengan suatu jurusan dan jenjang
pendidikan tertentu.
2. Dalam
fungsi evaluasi sebagai alat pengukur keberhasilan dan mengetahui seberapa jauh
hasil yang telah dicapai dalam proses belajar-mengajar yang dilakukan.
Tujuannya untuk mengetahui apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum. Jika belum perlu dicari faktor penyebab yang menghambat
tercapainya tujuan tersebut, selanjutnya dapat dicari solusinya.
3. Dalam
fungsi evaluasi sebagai pemberi informasi untuk menentukan apakah seorang anak
dapat dinaikan kedalam kelas yang lebih tinggi ataukah harus mengulang di kelas
semula. Tujuannya untuk menentukan tidakan / keputusan yang dilakukan atas
dasar hasil evaluasi.
4. Dalam
fungsi evaluasi sebagai alat penempatan, evaluasi bertujuan untuk menentukan
pendidikan ke jenjang selanjutnya yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minat peserta didik.
5. Evaluasi
dalam rangka kegiatan belajar mengajar yang dikenal dengan istilah tes awal,
yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui taraf kesiapan siswa dalam memahami
materi yang akan di pelajarinya.
6. Dalam
fungsi evaluasi sebagai faktor penentu apakah seorang siswa dapat dinaikan
kedalam kelas yang lebih tinggi ataukah harus mengulang di kelas semula. Dalam
hal ini evaluasi bertujuan untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
siswa untuk dinaikan atau mengulang dikelas yang sama.
7. Secara
intuitif, seorang guru dalam mengajar telah berusaha untuk memilih metode
mengajar yang paling tepat dengan kondisi siswa, lingkungan, dan materi. Namun
adakalanya setelah dievaluasi ternyata hasil belajar siswa tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Di sini evaluasi bertujuan untuk mengetahui taraf efisiensi
metode yang digunakan.
D.
Kedudukan
Evaluasi
Sesuai dengan
dengan fungsi dan tujuan evaluasi dalam pendidikan, kedudukan evaluasi dalam kegiatan
belajar mengajar berada sebelum, selama, dan sesudah kegiatan berlangsung.
Pelaksanaan evaluasi bisa melalui tes tertulis, lisan, perbuatan ataupun dengan
observasi.
Evaluasi
dilakukan dalam interval selama kegiatan belajar mengajar dimulai sampai berakhirnya
kegiatan belajar mengajar. Interval tersebut dapat dihitung dalam satuan pendek
(satu kali pertemuan), dan dalam jangka waktu panjang dalam satu semester.
Kedudukan evaluasi selama pengajaran berlangsung lebih condong pada fungsi
evaluasi sebagai alat untuk mengukur efisiensi dan efektifitas (keberhasilan)
proses belajar mengajar. Selama kegiatan belajar mengajar secara sadar
hendaknya guru mengevaluasi setiap langkah atau kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan tersebut selalu
sesuai dengan program satuan pelajaran yang telah dibuat.
Setelah kegiatan
belajar mengajar berlangsung dapat dilaksanakan evaluasi terhadap pencapaian
hasil belajar siswa, baik individual maupun kelompok. Dari hasil evaluasi
tersebut dapat diketahuipula kelemahan dan kelebihan siswa dalam memahami
konsep-konsep yang telah dipelajari, sehingga pengajaran remedial dapat
dilaksanakan dengan baik.
Jadi kedudukan
evaluasi pendidikan, ditinjau dari segi waktupelaksanaannya terdiri dari tiga
jenis, yaitu sebelum, slama, dan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ditinjau dari sudut transformasi pendidikan, kedudukan evaluasi untuk
mengevaluasi calon siswa, proses (kegiatan belajar mengajar beserta
komponen-komponen penunjangnya seperti guru, metode dan pendekatan, materi,
sumber, alat pelajaran dan sarana lainnya, lingkungan), lulusan, tujuan dan
umpan balik dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu kegiatan belajar
mengajar yang akan datang.
E.
Prosedur
Evaluasi
Prosedur
evaluasi dimaksudkan sebagai langkah-langkah terurut yang harus ditempuh dalam
melaksanakan evaluasi. Langkah-langkah tersebut merupakan tahapan dari kegiatan
permulaan sampai kegiatan akhir dalam rangka pelaksanaan evaluasi pendidikan.
Muchtar buchari
(1972: 24) menyebutkan bahwa langkah-langkah poko yang harus ditempuh sebagai
prosedur evaluasi terdiri dari perencanaan (planning), pengumpulan data
(collecting), verifikasi data (verification), analisis data (analysis), dan
penafsiran (interpretation).
Dalam tahap perencanaan
meliputi merumuskan tujuan evaluasi yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai dalam program pendidikan tersebut. Tujuan evaluasi yang dibut oleh guru
bidang studi haruslah disesuaikan dengan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan dalam suatu pelajaran. Hal lain yang harus dilakukan dalam tahap
perencanaan adalah menentukan aspek-aspek yang akan di evaluasi, metode
evaluasi yang akan digunakan, menyusun alat evaluasi yang akan digunakan,
menentukan criteria penilaian yang digunakan, dan menetapkan frekuensi
evaluasi.
Selanjutnya
tahap pengumpulan datan, terdiri dari: pemeriksaan hasil, dan pemberian skor
dilanjutkan dengan pengelompokan menurut tinggi rendahnya, jenis kelamin, atu
hal lainnya sesuai dengan tujuan pengelompokan tersebut. Langkah-langkah
tersebut dinamakan langkah verivikasi data. Setelah diverivikasi, data tersebut
dianalisis atau diolah dengan menggunakan teknik analisis statistic atau non
statistic.
Tahap terakhir
dalam prosedur evaluasi adalah interpretasi (pernyataan atau keputusan tentang
hasil evaluasi). Data interpretasi ini dilakukan atas dasar criteria tertentu
yang telah disusun secara rasional. Interpretasi hasil belajar bisa berupa
pernyataan atau keputusan yang diungkapkan dengan kata-kata baik - cukup - buruk,
tinggi - rendah - sedang, lulus - tidak lulus, dan lain-lain.
F.
Ruang
Lingkup Evaluasi
Sesuai dengan
tujuan pendidikan di sekolah, khususnya tujuan pengajaran matematika,
pembahasan ruang lingkup evaluasi yang akan dibahas adalah mengenai:
1. Obyek
Evaluasi
Obyek atau sasaran
evaluasi adalah sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan evaluasi. Obyek
evaluasi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Masukan
(input)
Evaluasi
sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar tidak memandang siswa sebagai
obyek evaluasi, sebab obyek evaluasi berkenaan dengan siswa hanyalah sebagian
dari karakteristik siswa tersebut. Karakteristik siswa sebagai imput dalam
proses belajar mengajar yang dievaluasi mencangkup empat hay, yaitu:
-
Kemampuan
Calon siswa harus
memiliki kemampuan dasar yang cocok untuk dapat mengikuti program dalam suatu
sekolah atau lembaga pendidikan. Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur
kemampuan disebut tes kemampuan.
-
Kepribadian
Kepribadian adalah
sifat yang terdapat pada diri seorang individu yang tercermin dalam tingkah
laku. Alat evaluasi untuk mengetahui tentang kepribadian ini disebut tes
kepribadian.
-
Sikap
Sikap lebih cenderung
bersifat psikis daripada fisik. Alat evaluasi untuk mengetahui sikap seseorang
terhadap sesuatu hal bukan berbentuk tes, namun non tes karena berbentuk
angket.
-
Inteligensi
Inteligensi berkenaan
dengan kemampuan berfikir. Manifestasi dari inteligensi ini bisa berupa tingkat
pemahaman atau daya ingat terhadapa struktur kognitif. Untuk mengukur tingkat
inteligensi ini digunakan tes inteligensi (tes baku). Hasil tes ini di sebut IQ
(Intelligency Quotient), yaitu berupa bilangan yang diperoleh dari hasilbagi
antara usia kemampuan dengan usia kronologis dikalikan dengan 100.
b. Proses
Proses
adalah pelaksanaan kegiatan belajar mangajar di kelas. Unsur-unsur yang
terlibat dalam proses tersebut adalah kurikulum, materi pelajaran, pendekatan
dan metode, cara menilai, sarana dan media, system administrasi, guru dan
personal lainnya. Dalam ruang lingkup lebih sempit, yaitu dalam kegiatan belajar
mengajar matematika, pemeriksaan dan pemberian nilai untuk setiap langkah
pengerjaan matematika berupa langkah-langkah pembuktian atau penyelesaian
terinci, sistematik, disertai alas an logi bisa dikatakan sebagai evaluasi
proses. Biasanya evaluasi proses tersebut dilakukan dengan menyajikan soal
uraian (essay), bisa juga melalui observasi terhadap siswa dalam melukis atau
menggambar dengan menggunakan alat, simulasi atau penjelasan lisa tentang suatu
konsep matematika di depan kelas (bersifat psikomotorik).
c. Keluaran
(out-put)
Out-put
pendidikan adalah lulusan suatu jenjang pendidikan tertentu. Dalam hal ini yang
disebut out-put adalah kondisi setelah kegiatan belajar mengajar (proses)
dilaksanakan , baik untuk 1 kali pertemuan, 1 semester, atau bahkan setelah
lulus pada tingkat akhir. Evaluasi terhadapa out-put ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian siswa setelahmenjalani proses
belajar mengajar. Alat evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi pencapaian
inia aalah Tes Prestasi Belajar (TPB), Tes Hasil Belajar (THB), Evaluasi Hasil
Belajar (EHB), atau Ujian Nasiaonal (UN). Dalam hal ini obyek yang dievaluasi
adalah prestasi belajar atau hasil belajar siswa, bukan siswa secara utuh
melainkan salah satu karakteristik dari siswa.
2. Evaluasi
program pendidikan.
Program
pendidikan adalah program sesuai dengan rumusan di atas dalam ruang lingkup
pendidikan. Ada dua macam cara untuk mengevaluasi program pendidikan, yaitu:
a. Evaluasi
secara rasional
Evaluasi
ini bisa dilakukan sebelum atau pada saat suatu program selesai dilaksanakan.
Hasil evaluasi ini tidak bersifat kuantitatif, tetapi berupa dugaan-dugaan
tentang kelayakan program yang dievaluasi.
Evaluasi
terhadap calon siswa secara rasional diduga bahwa calon siswa yang diterima
dapat menyelesaikan program studi berdasarkan karakteristik siswa tersebut
(misalnya minat, bakat, kemampuan kognitif) dengan beban studi yang akan
ditempuh. Evaluasi terhadap guru yang akan melakksanakan program pendidikan
tersebut ditinjau dari tingkat pendidikan dan kewenangannya, pengalaman (masa
kerja dan pangkat), dan beban mengajarnya. Evaluasi terhadap struktur dan isi
kurikulum ditinjau dari segi kemudahan pelaksanaan, fasilitas yang menunjang,
dana yang tersedia, dan kesesuaian dengan perkembangan ilmu social dan
teknologi. Evaluasi terhadap out-put bisa ditinjau dari segi tingkat pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Evaluasi
secara empiric
Empirik
berarti berdasarkan pengalaman nyata dilapangan, dalam hal ini sekolah. Jadi
evaluasi secara empirik diperoleh dari pelaksanaan program tersebut yang
mengunakan tolak ukur secara empirik dengan mengubah kriteria pengukuran yang
sifatnya kualitatif kedalam bentuk bilangan (kuantitatif). Data mengenai pelaksanaan program yang
diperoleh melalui angket, wawancara, atau pun observasi yang diolah menggunakan
analisis statistik untuk dapat menarik kesimpulan yang sifatnya lebih dapat
dipertanggungjawabkan daripada dengan cara evaluasi secara rasional.
3. Evaluasi
hasil belajar
Dalam
evaluasi ini, yang dievaluasi adalah hasil (out-put) yang telah melalui proses.
Evaluasi ini bisa dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
(tanya jawab lisan), atau sesudah kegiatan belajar mengajar berlangsung (pada
akhir pertemuan, pada setiap minggu, setiap akhir semester).
Evaluasi hasil belajar sifatnya berupa tes kemampuan, yaitu
mengukur sampai sejauh mana tingkat penguasanaan materi pelajaran yang telah
disajikan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Evaluasi
non tes
Evaluasi
non tes adalah evaluasi yang menitik beratkan pada bidang afektif , seperti
sikap dan minat siswa terhadap pelajaran matematika. Evaluasi ini dilakukan
dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan melalui:
1. Pengamatan
atau observasi
Menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek
evaluasi. Alat evaluasinya berupa lembar observasi yang disusun dalam bentuk
chek list atau skala penilaian.
2. Wawancara
Menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan.
Alat evaluasi yang digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu pada tujuan
yang ditetapkan.
3. Angket
Wawancara
yang dilakukan secara tertulis. Angket dapat dijadikan penilaian hasil belajar.
Angket dapat diberikan langsung kepada siswa, atau orang tua siswa.
4. Skala
Alat
untuk mngukur nilai, sikap, perhatian, minat, dan lain-lain yang disusun dalam
bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk
rentangan nilai sesuai dengan criteria yang ditentukan.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di BAB II dapat
diambil kesimpulan, bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis yang
senganja dilakukan untuk mengukur dan member nilai (kuantitatif (matematika),
kualitatif (non matematika), atau pun keduanya) terhadap sesuatu atau tampilan
(karakter-karakter) dengan tujuan (patokan) yang telah ditetapkan. Evaluasi
meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif jadi bisa dikatakan evaluasi lebih
luar dari pengukuran, karena pengukuran hanya terbatas pada deskripsi
kuantitatif, sedangkan evaluasi selain menyangkut pengukuran tersebut berlanjut
dengan pemberian nilai berupa keputusan-keputusan maupun nilai tingkahlaku yang
diukur.
Evaluasi sebagai alat seleksi, maka
tujuan evaluasi dalam fungsi sebagai seleksi adalah untuk mendapatkan calon
siswa yang cocok dengan jurusan dan jenjang pendidikan tertentu. Evaluasi
sebagai faktor penentu apakah seorang siswa dapat dinaikan kedalam kelas yang
lebih tinggi ataukah harus mengulang di kelas semula. Dalam fungsi tersebut,
tujuan evaluasinya adalah untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk
menentukan siswa untuk dinaikan atau mengulang dikelas yang sama. Jadi dapat
dikatakan bahwa fungsi evaluasi saling berkaitan dengan tujuan evaluasi.
Evaluasi berperan penting dalam kegiatan belajar
mengajar, tujuannya sudah jelas untuk mencari informasi dan umpan balik bagi
pelaksana proses kegiatan belajar mengajar untuk membuat atau mengambil
keputusan yang sesuai dengan hasil evaluasi tersebut. evaluasi dilakukan dalam
interval dalam satuan jangka pendek (satu kali pertemuan) dan dalam jangka
waktu panjang dalam satu semester. Kedudukan evaluasi pendidikan, ditinjau dari
segi waktupelaksanaannya terdiri dari tiga jenis, yaitu sebelum, slama, dan
setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ditinjau dari sudut transformasi
pendidikan, kedudukan evaluasi untuk mengevaluasi calon siswa, proses, lulusan,
tujuan dan umpan balik dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu kegiatan
belajar mengajar yang akan datang.
Langkah-langkah yang harus ditempuh
sebagai prosedur evaluasi adalah perencanaan, pengumpulan data, verifikasi,
analisis, dan penafsiran. Ruang lingkup evaluasi tersebut meliputi sesuatu yang
akan menjadi titik pusat pengamatan evaluasi (obyek evaluasi). Obyek evaluasi
ada tiga bagian, yang pertama adalah masukan (input) yang terdiri dari,
kemampuan, kepribadian, sikap, dan inteligensi. Yang selanjutnya adalah proses
(pelaksanaan kegiatan belajar di kelas), dan keluaran (out-put)/lulusa suatu
jenjang pendidikan tertentu.
Ruang lingkup
selanjutnya adalah evaluasi program pendidikan. Untuk mengevaluasi program
pendidikan ada dua cara, yaitu evaluasi secara rasional yang proses evaluasinya
menggunakan dugaan-dugaan dan evaluasi secara empirik yang berdasarkan
pengalaman nyata yang menggunakan tolak ukur secara empirik dengan mengubah
kriteria pengukuran yang sifatnya kualitatif kedalam bentuk bilangan
(kuantitatif). Selajutnya adalah evaluasi hasil belajar, biasanya evaluasi ini
dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung atau sesudahnya dan
bersifat berupa tes kemampuan untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan
materi pelajaran yang telah disajikan dalam kegiatan belajar mengajar. Dan yang
terakhir adalah evaluasi non tes yang menitik beratkan pada bidang afektif.
Evaluasi ini dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan
melalui pengamatan atau observasi, wawancara, angket, dan skala.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Suherman Eman dan yaya Sukjaya K. 1990.
Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung.
Wijayakusuma.
-
Rusyan T. 1993. Evaluasi Dalam Proses
Belajar-Mengajar. Bandung. Bina Budhaya.
-
http://www.tuanguru.com/2012/01/teknik-tes-dan-non-tes-dalam-evaluasi.html
diunduh
pada 24/11/2013
-
http://wahyullahsoppeng.blogspot.com/2011/01/makalah-evaluasi-pembelajaran.html
diunduh
pada 23/11/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar